09.04

Sejarah teknokrat

Sejarah teknokrat

Lembaga Pendidikan Teknokrat yang telah ditunjuk sebagai model percontohan Program Pendidikan Sistem Ganda (link and match) tingkat nasional, didirikan pada tanggal 19 Februari 1986 dengan menggunakan nama “Kursus dan Bimbingan Technocrat” atas izin Depdikbud (Depdiknas) Propinsi Lampung. Lembaga ini didirikan oleh Nasrullah Yusuf dengan bermodalkan sebuah motor bekas merk Bajaj yang dijual Rp 1.600.000,-. Pada awal berdirinya, hanya menggunakan satu gedung yang disewa Rp 1.000.000,- pertahun, dengan perlengkapan yang didesain sendiri yaitu dua papan tulis kapur, 50 kursi kuliah dari kayu, satu meja tata usaha, dan tiga mesin tik manual.

Saat ini Teknokrat telah memiliki fasilitas sendiri yaitu 7 gedung yang terdiri dari 5 (lima) gedung di Jl. Kartini serta 2 (dua) gedung megah Kampus Perguruan Tinggi TEKNO KRAT Jl. H. Zainal Abidin Pagaralam ; Lab. Bahasa Modern dengan 70 boots; Multimedia; 365 unit komputer yang terdiri dari berbagai tipe antara lain Pentium MMX 166-200 Mhz, Pentium II 350-450 Mhz, Pentium III 550 Mhz, Pentium IV di atas 1.6 Ghz, 2000 kursi kuliah Chitose, 414 kursi indachi, 28 buah OHP, 5 buah Infocus, Aula/Auditorium, Perpustakaan, Lab. Hardware dan fasilitas lainnya. Program yang diselenggarakan pada awal pendiriannya masih terbatas pada kursus Bahasa Inggris, Akuntansi, Bimbingan Belajar, dan Mengetik Manual. Dengan jumlah warga belajar pada waktu mulai pertama kali dibuka bulan Maret 1986 terdiri dari: 32 warga belajar Bahasa Inggris (dua kelas), 22 warga belajar akuntansi dan 8 warga belajar mengetik manual.

Pada bulan Mei 1986 Bimbingan Belajar dimulai dengan jumlah 35 peserta. Tenaga pengajar pada saat itu hanya dua orang yaitu Nasrullah Yusuf sendiri yang mengajar Bahasa Inggris, Akuntansi, Mengetik, Bimbingan Belajar dan merangkap tata usaha, serta Ny. Hernaini Nasrul mengajar Bahasa Inggris dan Mengetik. Pada tahun 1995 Kursus dan Bimbingan Technocrat berganti nama dalam rangka Indonesianisasi menjadi Lembaga Pendidikan Teknokrat ,. Lembaga ini membawahi dua departemen yaitu Departemen Kursus dan Bimbingan, serta Departemen Lembaga Pendidikan Bisnis dan Manajemen .

Saat ini Lembaga Pendidikan Teknokrat semakin pesat perkembangannya dengan mengelolah 3.500 warga belajar untuk semua jenis program kursus dan bimbingan belajar. Dari jumlah tersebut 1.450 orang mengikuti kursus Bahasa Inggris reguler, Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, Akuntansi, Komputer reguler dan Program Pendidikan Satu Tahun Sistem Ganda. Selain itu Teknokrat telah meluluskan lebih dari 60.000warga belajar program kursus Bahasa Inggris reguler, Bahasa Jepang dan 3531 warga belajar Program Pendidikan Satu Tahun Sistem Ganda. Perkembangan yang pesat ini melibatkan sekitar 175 orang tenaga pendidik dan 30 orang tata usaha (terdiri dari 20 orang Sarjana dan 10 orang lulusan Program Diploma Satu Tahun).

Beberapa prestasi yang telah diraih oleh Lembaga Pendidikan Teknokrat baik di tingkat nasional maupun daerah, antara lain:

1. Lembaga Pendidikan Teladan II Tingkat Nasional Tahun 2000 (bidang Bahasa Inggris).
2. Lembaga Pendidikan Teladan I Tingkat Nasional Tahun 1998 (bidang Komputer).
3. Lembaga Pendidikan Teladan II Tingkat Nasional Tahun 1997 (bidang Akuntansi).
4. Lembaga Pendidikan Teladan Harapan III Tingkat Nasional Tahun 1993.
5. Lembaga Pendidikan Teladan Propinsi Lampung tahun 1998 (Bhs Inggris & Komputer).
6. Lembaga Pendidikan Teladan Propinsi Lampung tahun 1990 dan 1993.

Dari perkembangan yang pesat dan prestasi-prestasi yang telah diraih Lembaga Pendidikan Bisnis dan Manajemen Teknokrat, Lembaga ini berusaha untuk meningkatkan peran sertanya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendirikan Perguruan Tinggi Teknokrat pada tahun 2000. Perguruan Tinggi ini terdiri dari tiga institusi, yaitu Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Teknokrat (memiliki dua Program Studi Strata Satu: Teknik Informatika dan Sistem Informasi), Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Teknokrat (memiliki tiga Program Studi Diploma Tiga: Komputerisasi Akuntansi, Manajemen Informatika dan Teknik Komputer), kemudian Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Teknokrat (memiliki satu Program Studi Strata Satu: Sastra Inggris dan dua Program Studi Diploma Tiga: Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang).

Saat ini Perguruan Tinggi Teknokrat semakin pesat perkembangannya dengan mengelola sekitar 3000 mahasiswa untuk semua jenis program studi. Dari jumlah tersebut sekitar 783 mahasiswa STMIK, 1250 mahasiswa AMIK dan 1015 mahasiswa STBA. Selain itu, melalui kemampuan mahasiswanya Perguruan Tinggi Teknokrat juga meraih prestasi